Sabtu, 01 Juni 2013

MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)


MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)

MBTI ini digunakan untuk mengklasifikasikan kepribadian seseorang. Bagaimanakah kepribadian seseorang ? serta termasuk kedalam golongan apa  kepribadian seseorang tersebut ? kedua pertanyaan tersebut bisa dijawab setelah kita mengetahui tentang klasifikasi kepribadian seseorang. Tujuannya adalah untuk mengungkap kepribadian; minat, kemampuan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.
Langsung aja nih saya kasih infonya !

1.    Extrovert dengan Introvert
Klasifikasi kepribadian seseorang itu ada yang introvot dan extrovot. Apa sih bedanya ? yang jelas kedua klasifikasi tersebut ga hanya beda dari segi tulisannya yang satu gunain “in” yang satu lagi gunain “ex”. Tapi bukan itu yang menjadi perbedaan oke langsung aja. Jadi introvort itu tergolong kedalam orang – orang yang mendapat energi, dukungan atau dorongan dari dalam dirinya. Orang – orang yang seperti ini sangat detail terhadap sesuatu. Seseorang menyimpulkan sesuatu berdasarkan fakta yang telah ada. Misalnya seorang karyawan yang dipilih sebagai tangan kanan dari atasannya, hal ini menunjukkan bahwa atasan tersebut melihat karyawan itu sesuai dengan kinerjanya bukan semata – mata langsung dipilih.
Sedangkan ekstrovot itu tergolong kedalam orang – orang yang mendapatkan energi, dukungan atau motivasi dari lingkungannya. Orang – orang seperti ini lebih mengarah pada konseptual, dan biasanya orang – orang yang tergolong ekstrovot lebih menyukai ruang lingkup yang banyak orangnya dan senang dengan dunia luar. Misalnya dalam sebuah diskusi atau kerja kelompok ia lebih memperhatikan konsep dari pada detail. Hal ini terjadi karena ia harus memastikan kesepakatan dari rekan – rekannya terhadap konsep yang akan diangkat nantinya.

2.    Sensing dengan Intuiting
Sensing adalah orang yang selalu mengungkapkan fakta berdasarkan panca indra atau orang – orang tipikal ini lebih mengandalkan inormasi yang rinci dalam segala hal.
Sedangkan Intuiting itu adalah orang – orang yang bergerak berdasarkan perasaan dan biasanya ia berbicara dengan konsep kenyamanan terhadap sesuatu.

3.    Thinking dengan feeling
Thinking yaitu cara pengambilan keputusan berdasarkan konsep, biasanya cenderung berbicara kearah normatif. Mereka selalu menggunakan logika dan kekuatan pikirannya dalam mengambil sebuah keputusan yang mereka hadapi. Sedangkan feeling yaitu cara pengambilan keputusan dengan lebih mentitikberatkan pada perasaan. Mereka selalu menggunakan perasaan, empati dalam setiap pengambilan keputusan.

4.    Judging dengan percifing
Judging, biasanya orang – orang yang bertipikal ini cenderung lebih menyukai sebuah hasil. Mereka yang menjalani hidup sesuai dengan rencana yang telah mereka tetapkan. Sedangkan orang – orang bertipikal percifing cenderung lebih menyukai sebuah proses. Mereka selalu bersifat fleksibel terhadap segala apapun.

Oleh karena itu, setiap menjalin sebuah persahabatan kita perlu mengenali tipikal kepribadian sahabat – sahabat kita, supaya permasalahan dan perpecahan yang menghampiri bisa diantisipasi. Dan janganlah memaksakan kehendak kepada orang lain, karena apa yang kita anggap baik belum tentu baik dimata orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar