MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
MBTI
ini digunakan untuk mengklasifikasikan kepribadian seseorang. Bagaimanakah
kepribadian seseorang ? serta termasuk kedalam golongan apa kepribadian seseorang tersebut ? kedua
pertanyaan tersebut bisa dijawab setelah kita mengetahui tentang klasifikasi
kepribadian seseorang. Tujuannya adalah untuk mengungkap kepribadian; minat,
kemampuan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.
Langsung
aja nih saya kasih infonya !
1.
Extrovert
dengan Introvert
Klasifikasi
kepribadian seseorang itu ada yang introvot dan extrovot. Apa sih bedanya ?
yang jelas kedua klasifikasi tersebut ga hanya beda dari segi tulisannya yang
satu gunain “in” yang satu lagi gunain “ex”. Tapi bukan itu yang menjadi
perbedaan oke langsung aja. Jadi introvort itu tergolong kedalam orang – orang
yang mendapat energi, dukungan atau dorongan dari dalam dirinya. Orang – orang
yang seperti ini sangat detail terhadap sesuatu. Seseorang menyimpulkan sesuatu
berdasarkan fakta yang telah ada. Misalnya seorang karyawan yang dipilih
sebagai tangan kanan dari atasannya, hal ini menunjukkan bahwa atasan tersebut
melihat karyawan itu sesuai dengan kinerjanya bukan semata – mata langsung
dipilih.
Sedangkan
ekstrovot itu tergolong kedalam orang – orang yang mendapatkan energi, dukungan
atau motivasi dari lingkungannya. Orang – orang seperti ini lebih mengarah pada
konseptual, dan biasanya orang – orang yang tergolong ekstrovot lebih menyukai
ruang lingkup yang banyak orangnya dan senang dengan dunia luar. Misalnya dalam
sebuah diskusi atau kerja kelompok ia lebih memperhatikan konsep dari pada
detail. Hal ini terjadi karena ia harus memastikan kesepakatan dari rekan –
rekannya terhadap konsep yang akan diangkat nantinya.
2.
Sensing
dengan Intuiting
Sensing
adalah orang yang selalu mengungkapkan fakta berdasarkan panca indra atau orang
– orang tipikal ini lebih mengandalkan inormasi yang rinci dalam segala hal.
Sedangkan
Intuiting itu adalah orang – orang yang bergerak berdasarkan perasaan dan
biasanya ia berbicara dengan konsep kenyamanan terhadap sesuatu.
3. Thinking
dengan feeling
Thinking yaitu cara
pengambilan keputusan berdasarkan konsep, biasanya cenderung berbicara kearah
normatif. Mereka selalu menggunakan logika dan kekuatan pikirannya dalam
mengambil sebuah keputusan yang mereka hadapi. Sedangkan feeling yaitu cara
pengambilan keputusan dengan lebih mentitikberatkan pada perasaan. Mereka
selalu menggunakan perasaan, empati dalam setiap pengambilan keputusan.
4. Judging
dengan percifing
Judging, biasanya orang –
orang yang bertipikal ini cenderung lebih menyukai sebuah hasil. Mereka yang
menjalani hidup sesuai dengan rencana yang telah mereka tetapkan. Sedangkan
orang – orang bertipikal percifing cenderung lebih menyukai sebuah proses.
Mereka selalu bersifat fleksibel terhadap segala apapun.
Oleh
karena itu, setiap menjalin sebuah persahabatan kita perlu mengenali tipikal
kepribadian sahabat – sahabat kita, supaya permasalahan dan perpecahan yang
menghampiri bisa diantisipasi. Dan janganlah memaksakan kehendak kepada orang
lain, karena apa yang kita anggap baik belum tentu baik dimata orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar